sumber: goodnewsfromindonesia.id "Saloi, Ransel Unik Multifungsi dari Negeri Maluku |
Pengabdian
Masyarakat adalah waktu di mana mahasiswa untuk keluar dari kotak-kotak kelas
yang menjenuhkan. Biasanya mahasiswa mempraktekkan ke masyarakat dari apa yang
ia pelajari di kelas. Namun yang terjadi dalam kenyataannya adalah mahasiswa
yang terus belajar di masyarakat. Ini tak menunjukkan ketidakmampuan mahasiswa,
namun ini berarti yang namanya sebuah proses pembelajaran memang tak bisa
berhenti di kelas. Proses belajar adalah proses yang terus menurus.
Seperti
pengalaman mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Maluku Utara. Mereka melakukan Pengabdian Masyarakat dalam
kegiatan Kuliah Kerja Sosial atau KKS. Kegiatan KKS dilaksanakan di Gane Raya. Tepatnya
di Kecamatan Gane Barat dan Gane Timur Kabupaten Halmahera Selatan. Yang mana
Gane Raya terdiri dari lima desa di Gane Timur dan lima Desa di Gane Barat.
Di
Gane Raya inilah, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara menempuh
ujian baru. Bukan ujian tengah semester maupun ujian akhir semester, tapi ujian
kehidupan. Dan ujian kehidupan ini diceritakan secara menarik lewat kumpulan
esai.
Bercerita
melalui tulisan di era milenial ini tentu merupakan sebuah perlawanan terhadap
kultur menonton. Karena menulis bisa mengajak orang lain untuk membaca. Di era
milenial ini, di era di mana informasi tersebar luas, tak terhitung dan tak
terbendung, kita perlu dengan cermat untuk memahami informasi-informasi itu.
tentu dengan meningkatkan kemampuan literasi seperti membaca, menulis dan
berdiskusi. Dengan menulis, kita akan sadar kembali, ada detail-detail dari
setiap kisah yang hanya bisa disampaikan lewat tulisan, yang tak bisa
disampaikan dengan video.
Selain
itu, menuliskan kisah perjalanan bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan
kemampuan literasi. Apalagi menulis esai, ada nilai kebebasan dan kreatifitas
yang muncul di sana. Di mana nilai kebebasan dan kreatifitas itu tak begitu
dimunculkan di ruang kelas, bahkan kerap kali ditekan. Mahasiswa sering kali
dicekoki untuk menulis sesuai prosedur dan standar baku, yang kemudian
termanifestasi ke sebuah karya yang bernama makalah.
Melalui
karya kumpulan esai ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
menyajikan cerita yang menarik. Mulai dari kisah perjalanan ke lokasi yang
ditempuh selama berhari-hari melalui kapal laut dan dilanjutkan dengan truk
angkutan. Kisah awal bertemu dan berkomunikasi dengan masyarakat, membuktikan
pandangan mereka sebelumnya terhadap masyarakat. Juga membangun komunikasi
kelompok, saling membantu masyarakat, dan membuat program pemberdayaan
masyarakat.
Esai-esai
menarik yang ditulis oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara
sebenarnya bisa dikembangkan lagi. Perlu satu pendekatan jenis tulisan feature
untuk menyajikan pengalaman dan peristiwa dengan narasi yang mengalir. Yang
embuat pembaca seakan-akan hadir di tempat itu. Mungkin ini bisa menjai
pertimbangan pihak Universitas Muhammadiyah Maluku Utara untuk mengadakan
pelatihan menulis secara rutin sebelum kegiatan pengabdian masyarakat
dilakukan.
Pada
akhirnya, tidak ada proses yang berakhir. Segala upaya mengabdi kepada
masyarakat dan menuliskannya dalam sebuah esai perlu untuk diapresiasi dan
dilestarikan. Dengan kisah-kisah pengabdian masyarakat ini semoga bisa
menginspirasi mahasiswa serta generasi penerus bangsa untuk menciptakan
perubahan yang lebih baik bersama masyarakat.
Kuliah
Kerja Sosial juga merupakan upaya bagi civitas akademika UMMU dalam merespon
berbagai persoalan masyarakat, juga semakin kuatnya tekanan globalisasi. Dimana
revolusi informasi dan telekomunikasi turut memainkan peran pentingnya dalam
mengkonstruksi masyarakat lokal. Terutama masyarakat kepulauan. Sehingga
pilihan nama Kuliah Kerja Sosial, semangatnya ialah merespon berbagai persoalan
yang diakibatkannya.
Terutama
juga terhadap perubahan paradigma. Dari paradigma pembangunan kepada paradigma
pemberdayaan berbasis kearifan lokal. Karena itulah dalam pelaksanaan KKS.
Sepenuhnya menggunakan pendekatan partisipatif. Di mana, masyarakat dijadikan
sebagai subjek bagi pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa
memosisikan diri sebagai fasilitator, motivator, inovator dan kreator bagi
masyarakat setempat.
*Pertama kali terbit di Pengantar Penerbit Buku "Sketsa Asa di Gane", Intelegensia Media, 2018.
Komentar
Posting Komentar