Ia

Ali tidur di Perpustakaan Sama Rasa, Rusun Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo 

Harinya tak seperti hari-hari yang dulu
Sekarang ia harus tidur di dalam tembok bertingkat
Bersama keluarganya, ia harus bertahan
Tapi ia tidak ingin terbiasa dengan keadaan
Karena kedaimaian di kampung halaman masih ia rindukan
Jiwa yang dibuang itu ingin kembali pulang

Pagi menjadi siang, sore menjadi malam, tak pernah sebaliknya
Teman baru datang, menemani tawa dan sedihnya
Ada yang menemaninya sebentar, ada yang lama

Ia tak ingin kehilangan teman baru,
Ia ingin mempunyai teman yang banyak
Karena negara telah membuatnya kesepian

Lalu ia bercerita kepada teman baru tentang kisahnya
Dalam ceritanya ia bertanya, mengapa orang-orang itu membencinya?
Mengapa orang-orang itu membakar rumahnya?
Mengapa negara tak melindunginya?
Mengapa negara malah mengasingkannya?
Di mana sang garuda ketika anaknya terluka? Matikah ia?

UKM, pukul 13.15 siang
Cerita dari Rusun Puspa Agro

Komentar