Kota ini selalu berisik. Dari suara klakson kendaraan yang menjengkelkan hingga suara bom para teroris gila yang tak ada matinya. Mengusik telingaku. Namun “yang mengusik” itu terkadang berubah menjadi sebuah kebosanan. Orang-orang adu mulut di jalan, gedung-gedung hancur tiba-tiba, teroris membawa pesan kematian, korban meninggal, tim penyelamat datang. Mereka selalu memainkan peranannya. Tak ada akhirnya. Tapi tak apa, ada satu hal yang bisa mengakhiri kebosanan ini. Pastinya bukan mereka, para pahlawan yang repot-repot melindungi orang-orang dengan alasan keadilan dan perdamaian. Tapi semuanya akan diakhiri oleh aku. Mungkin lebih tepatnya aku sudah merencanakan akhir untuk kebosanan ini. Sebuah akhir yang hanya aku yang menginginkannya. Aku, malaikat kematian.
Blog ini berisi tulisan-tulisan