Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Malaikat Kematian

Kota ini selalu berisik. Dari suara klakson kendaraan yang menjengkelkan hingga suara bom para teroris gila yang tak ada matinya. Mengusik telingaku. Namun “yang mengusik” itu terkadang berubah menjadi sebuah kebosanan. Orang-orang adu mulut di jalan, gedung-gedung hancur tiba-tiba, teroris membawa pesan kematian, korban meninggal, tim penyelamat datang. Mereka selalu memainkan peranannya. Tak ada akhirnya. Tapi tak apa, ada satu hal yang bisa mengakhiri kebosanan ini. Pastinya bukan mereka, para pahlawan yang repot-repot melindungi orang-orang dengan alasan keadilan dan perdamaian. Tapi semuanya akan diakhiri oleh aku. Mungkin lebih tepatnya aku sudah merencanakan akhir untuk kebosanan ini. Sebuah akhir yang hanya aku yang menginginkannya. Aku, malaikat kematian.

Asing

Negara ini belum merdeka, selama orang orang di dalamnya belum bisa menguasai sumber daya alam di dalamnya. Karena kekayaan sumber daya alam di Negara ini masih di kelola orang asing (orang orang dari Negara lain). Pemerintah mengizinkan – mungkin juga menginginkan – kehadiran orang  asing itu.