Inovasi dan Hal-Hal yang Belum Selesai*

Setelah agak lama berpura-pura, kekecewaan itu datang dengan lebih jelas. Banyak hal yang tidak terpikirkan, banyak hal yang tidak tersampaikan, banyak hal yang tidak dilaksanakan, banyak hal yang tidak dilakukan bersama. Tak semua isu mampu ditindaklanjuti oleh redaksi, Mungkin sejak awal kita masih belum mampu untuk melihat sesuatu sebagai hal yang penting untuk disampaikan kepada pembaca. Kita juga belum bisa langsung tergerak untuk segera memberitakan sesuatu yang penting itu. Kita tak tahu harus mencari data dimana, wawancara siapa, bagaimana memahami peristiwa atau fenomena, mana yang timpang, dan harusnya gimana?

Diklat sudah dilaksanakan, kritis sudah dijejalkan. Tapi semangat menulis hanya di awal, tak konsisten sampai akhir. Isu kurang terpantau, perkembangan anggota juga, diskusi banyak gak jalannya. Belum lagi, masalah dianggap selesai setelah tulisan terbit. Kita menganggap sudah bertanggungjawab tapi yang terjadi setelah itu, kita abaikan. Ya, kita yang menamai diri sebagai pemihak kesadaran nurani ini, telah mengkhianati diri sendiri. “Kalau kita tidak menulis, berarti kita adalah pihak yang menimpangi karena kita membiarkan mereka yang tertindas dan tak mampu bersuara itu tetap tertidas dan tak mampu bersuara” pikir saya. 

Di sisi lain, kita sering terbentur dengan kuliah, organisasi lain, kerja, atau berkutat dengan kemalasan diri sendiri. Ya, itu memang satu konsekuensi, harusnya kita bisa menyesuaikan, dan bisa memperbaiki. Caranya bagaimana? Bikin pola menulis yang jelas, terencana, dan rutin. Lalu didukung dengan diskusi, buku, artikel, penelitian dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan kita. Kayaknya mudah, tapi susah sebenarnya. Ya, lagi-lagi tinggal kemauan kita. Jika kita sadar dengan satu masalah sebagai masalah bersama, dan ada keinginan bersama untuk menyelesaikannya, maka masalah apapun pasti akan teratasi. 

“Tim bukanlah tempat untuk berkerjasama, tapi karena kita saling bekerjasama, maka terbentuklah sebuah tim” begitulah kata Kiyoshi Teppei, Center Tim Basket Seirin. Semoga menginspirasi, jangan lupa sarapan dan minum kopi.




*Tulisan ini adalah narasi Laporan Pertanggungjawaban Pemimpin Umum UAPM Inovasi 2017 

Komentar