Salam
Perjuangan untuk Rakyat Seluruh Bumi Manusia…!
Kami menuntut kepada Rezim Jokowi-JK untuk:
Wujudkan demokratisasi, kebebasan berserikat, berekspresi dan berpendapat serta menghapus UU yang tidak berpihak kepada rakyat.
Wujudkan kesejahteraan buruh, tolak upah murah, hapus sistem kontrak, outsourcing, dan PHK sepihak, ciptakan regulasi yang melindungi buruh sektor non formal.
Wujudkan Reforma Agraria Sejati. Wujudkan situasi lingkungan kerja ramah Perempuan, wujudkan situasi kerja ramah disabilitas, dan ciptakan regulasi yang memastikan tempat kerja aman dari potensi kekerasan.
Wujudkan keadilan dengan menghapus kriminalisasi, penangkapan, intimidasi, teror dan penghilangan paksa rakyat. Wujudkan pendidikan murah bagi seluruh anak generasi penerus bangsa Indonesia. Wujudkan Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tolak agresi militer dalam rana sipil, intervensi imperialis Amerika Serikat dan sekutuhnya.
* Tulisan ini adalah Press Release dalam Aksi Hari Buruh Internasional oleh Aliansi Rakyat Malang 01 Mei 2018
Kita
tahu bahwa tanggal 1 mei adalah tanggal merah, artinya itu adalah hari libur.
Tapi perlu diketahui kalau tanggal 1 mei bukanlah hari libur untuk
bersenang-senang, bukan hari libur untuk menghabiskan waktu untuk beristirahat
dari kesibukan kita sehari-hari. Tanggal 01 mei adalah Hari Buruh se-Dunia,
hari untuk “menunjukan perlawanan atas penindasan terhadap kaum buruh”.
Perlawanan dengan aksi solidaritas turun ke jalan, saling menjaga, saling
menguatkan. Melantangkan suara-suara perlawanan untuk memperjuangkan keadilan
bagi kaum buruh.
Telah
tercatat dalam sejarah umat manusia bahwa Hari Buruh se-Dunia merupakan
peristiwa dalam tradisi perjuangan sengit terhadap kaum penghisap dan penindas.
Tanpa kenal menyerah, 200.000 kaum buruh di Amerika pada 1886 telah memberikan
inspirasi yang tiada terkira. Dengan keteguhan sikap, pengorbanan yang tulus,
serta disiplin membaja dalam perjuangan yang bergelora, kaum buruh telah
membuahkan hasil yang hingga saat ini dapat dinikmati oleh seluruh rakyat di
Bumi Manusia.
Salah
satu kemenangan besar yang diraih adalah penetapan jam kerja bagi buruh.
Delapan jam sehari dan 40 jam seminggu (lima hari kerja). Mengakhiri segala
bentuk kerja paksa dan perbudakan yang terselebung dalam tirai hubungan
industri. Sehingga buruh tidak lagi harus bekerja dengan jam kerja yang panjang
12-16 jam bahkan bisa mencapai 18 jam sehari, namun cukup bekerja 8 jam sehari.
Tentu, kemenangan atas jam kerja ini membuat kaum buruh bisa mempunyai waktu
lebih untuk berkumpul bersama keluarga tercinta.
Tapi
dalam kondisi hari ini, Hari Buruh se-Dunia tidak hanya mencerminkan perjuangan
dari kaum buruh saja. Lebih dari itu, Hari Buruh se-Dunia adalah perjuangan milik
seluruh rakyat tertindas di Bumi Manusia.
Di
Bumi Manusia kita, Indonesia, penindasan yang begitu hebat sedang dialami oleh rakyat.
Saat ini. Rakyat Indonesia telah dicengkram begitu kuat oleh imperialis Amerika
Serikat. Tindakan jahat Rezim Jokowi-JK tak henti-hentinya mengistiqomahkan
perampasan tanah secara lebih sistematis melalui program “Reforma Agraria (Palsu)
nya”.
Ada
Paket Kebijakan Ekonomi jilid 4 yang menerbitkan PP No. 78/2015 tentang
Pengupahan. Begitu jelas, sejak diterapkan hingga saat ini, upah buruh pada
setiap tahunnya hanya naik rata-rata 8%, berbanding terbalik dengan terus
meningkatnya harga kebutuhan pokok rakyat. Ada juga program bagi-bagi
sertifikat dan perhutanan sosial. Dan lagi-lagi sangat jelas, program tersebut membuat
semakin banyak kaum tani yang terampas tanahnya sehingga mereka menjadi buruh
tani dan pengangguran di perdesaan.
Atas
penindasan yang nyata ini, kami Front Perjuangan Rakyat (AGRA, FMN, GSMI, SERUNI, KABAR BUMI, PEMBARU, LMND Pusat), SPBI Malang, LMND
Malang, AMP Malang,
Resister Indonesia, Women March, UAPM INOVASI, LPM Siar, KAMMI
UIN,
HMI Psikologi UMM, MCW, Intrans
Institute, HMI Tarbiyah UIN,
FNKSDA Malang, Kristen
Hijau, AJI Malang, GMKI, HMI Unisma, LBH Malang, GMNI UM,
HMI Bahasa UIN, HMI UM, HMI Medis UMM, bersatu dalam Aliansi
Rakyat Malang menggalang seluruh rakyat untuk
bersatu, bersama-sama turun ke jalan, saling menjaga dan saling menguatkan. Mengepalkan
tangan dan melantangkan suara untuk melawan kebijakan fasis
Rezim Jokowi-JK yang merupakan boneka imperialis
Amerika
Serikat.
Kami menuntut kepada Rezim Jokowi-JK untuk:
Wujudkan demokratisasi, kebebasan berserikat, berekspresi dan berpendapat serta menghapus UU yang tidak berpihak kepada rakyat.
Wujudkan kesejahteraan buruh, tolak upah murah, hapus sistem kontrak, outsourcing, dan PHK sepihak, ciptakan regulasi yang melindungi buruh sektor non formal.
Wujudkan Reforma Agraria Sejati. Wujudkan situasi lingkungan kerja ramah Perempuan, wujudkan situasi kerja ramah disabilitas, dan ciptakan regulasi yang memastikan tempat kerja aman dari potensi kekerasan.
Wujudkan keadilan dengan menghapus kriminalisasi, penangkapan, intimidasi, teror dan penghilangan paksa rakyat. Wujudkan pendidikan murah bagi seluruh anak generasi penerus bangsa Indonesia. Wujudkan Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tolak agresi militer dalam rana sipil, intervensi imperialis Amerika Serikat dan sekutuhnya.
* Tulisan ini adalah Press Release dalam Aksi Hari Buruh Internasional oleh Aliansi Rakyat Malang 01 Mei 2018
Komentar
Posting Komentar