Langsung ke konten utama

Orang Baik



Takutlah dengan kebaikan
Orang-orang baik tak berbahaya
Mereka sarapan dengan baik
Olahraga dengan baik
Tidur dengan baik
Mandi dengan baik
Dan kadang, berbohong dengan baik
Maka dari itu, takutlah dengan kebaikan


Bencilah penindasan
Karena ia membikin akalmu hidup
Karena ia membikin nuranimu mati
Tapi, bencilah juga kemalasan
Karena ia bisa membunuh tubuhmu

Kau memang bisa takut dan membenci
Aku juga
Kau memang bisa membikin takut dan bencimu sendiri
Aku juga
Kau tahu radio? Music rock? Rokok? Kopi?
Aku tahu, aku ingin tahu, dan aku ingin kau tahu

Kau pernah mati?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Lain Ibu Pedagang

Malam itu malam yang sebenarnya tak ingin kulalui dengan hal yang merepotkan. Maksudku, jalan-jalan malam, dan ngopi, di sekitar Yogyakarta. Selepas acara, mereka mengajakku, awalnya aku tidak ingin ikut, malas tentunya, tapi aku lupa kenapa tiba-tiba aku ikut. Tempatnya tak jauh, tinggal jalan lurus kea rah timur, lalu sampai, di alun-alun.

Pertanyaan tentang Tulisan

Apakah tulisan yang bagus itu adalah cerita yang ditulis dengan serius? Seperti apa kriteria tulisan yang bagus itu? Bagaimana jika ada sebuah tulisan yang ditulis dengan tanpa serius sama sekali, tapi itu bagus ketika dibaca? Ya, pada akhirnya tergantung apa yang ia tulis, kan? Bagus atau tidaknya itu tergantung memakai pandangan siapa.

Sajak-Sajak Minoritas

Di Masjid yang kau hancurkan Foto: Fatikh Sepotong inspirasi terlukis di dalam hati. Ia menuntun kami ke narasi lain jalan hidup ini. Membentuk cerita-cerita baru untuk kisah-kisah besar yang lama. Hanya narasi lain saja. Kami tetap berpegang teguh pada keyakinan yang Esa. Tetap menjalin harmoni tanpa kekerasan. Menolong sesama, dengan nurani sebagai obatnya. Narasi lain itu berasal dari ketekunan asketis menahan nafsu, membaca buku, dalam sunyi. Lalu kami meneguhkan hati untuk mencintai semuanya, dan tidak membenci siapapun. Love for all, hatred for none .